Pengertian Elektrokimia dan Aplikasinya
Daftar Isi
Pengertian Elektrokimia dan Aplikasinya
Elektrokimia merupakan bagian dari
ilmu kimia yang mempelajari hubungan antara reaksi kimia dengan arus listrik.
Elektrokimia dapat diaplikasikan dalam berbagai keperluan manusia.
Contohnya seperti keperluan sehari-hari dalam skala rumah tangga dan industri-industri besar seperti industri yang memproduksi bahan-bahan kimia baik organik maupun anorganik, farmasi, polimer, otomotiv, perhiasan, pertambangan, pengolahan limbah dan bidang analisis.
Contohnya seperti keperluan sehari-hari dalam skala rumah tangga dan industri-industri besar seperti industri yang memproduksi bahan-bahan kimia baik organik maupun anorganik, farmasi, polimer, otomotiv, perhiasan, pertambangan, pengolahan limbah dan bidang analisis.
Aplikasi Elektrokimia
Sel Galvani
Beberapa contoh pengunaan
elektrokimia diantaranya adalah sel galvani. Yang dimaksud dengan sel galvani adalah
sel yang bekerja berdasarkan pada prinsip reaksi kimia yang dapat menghasilkan
arus listrik (sel yang menghasilkan arus listrik). Contohnya seperti baterai, aki dan sel bahan bakar (fuel cell).
Sel Elektrolisis
Penggunaan lain adalah sel
elektrolisis. Sel elektrolisis adalah sel yang didasarkan pada reaksi kimia
yang memerlukan arus listrik (sel yang menggunakan/memerlukan arus listrik). Contoh
penggunaan sel elektrolisis yaitu elektrodeposisi. Elektrodeposisi adalah
pengendapan logam dipermukaan elektroda. Teknik ini digunakan untuk pembuatan
bahan nanoteknologi, elektroplating, pencegah korosi, perhiasan dan asesoris
mobil.
Elektroanalisis adalah aplikasi
elektrolisis untuk analisis, seperti: polarografi, voltametri, potensiometri, Linear
Sweep Voltammetry (LSV), Cyclic Voltammetry (CV), Differential Pulse
Voltammetry (DPV), Normal Pulse Voltammetry (NPV), Differential Normal Pulse
Voltammetry (DNPV), Square Wave Voltammetry (SWV), Anodic stripping
voltammetry (ASV), Cathodic stripping
voltammetry (CSV) dan Voltametri stripping adsorptif (AdSV).
Elektrosintesis adalah sintesis
senyawa organik dan anorganik dengan cara elektrolisis. Teknik ini dapat mengatasi
beberapa kelemahan sintesis dengan cara biasa. Beberapa senyawa organik dapat
disintesis dengan cara elektrosintesis antara lain asam asetat, adiponitril, tetra
alkil plumbum dan tetrafluoro-p-xylen, sedangkan
sintesis senyawa anorganik antara lain Ti, Al, Na, MnO2 dan Cl2.
Elektrodegradasi adalah penguraian
limbah organik dan anorganik. Penguraian limbah dengan teknik ini lebih efisien dan hemat energi. Hasil akhir dari
penguraian limbah organik adalah air dan gas CO2, sedangkan limbah
anorganik seperti logam-logam akan terendapkan di katoda.
Logam yang sudah terendapkan di katoda, dapat dipisahkan dengan melarutkan logam tersebut dalam asam kuat, kemudian dipisahkan menjadi logam murni melalui pengendapan.
Logam yang sudah terendapkan di katoda, dapat dipisahkan dengan melarutkan logam tersebut dalam asam kuat, kemudian dipisahkan menjadi logam murni melalui pengendapan.
Pada peralatan elektrokimia biasanya
terdiri dari minimal tiga komponen penting yaitu anoda, katoda dan elektrolit. Anoda
adalah elektroda tempat berlangsungnya reaksi oksidasi, elektroda adalah
konduktor yang digunakan untuk bersentuhan dengan bagian atau media non-logam
dari sebuah sirkuit (misal semikonduktor, elektrolit).
Anoda berupa logam penghantar listrik. Pada sebuah sel elektrokimia, anoda akan terpolarisasi jika arus listrik mengalir ke dalamnya. Arus listrik mengalir berlawanan dengan arah pergerakan elektron. Anoda merupakan tempat berlangsung reaksi oksidasi pada sel galvani (baterai) maupun sel elektrolisis.
Sedangkan katoda merupakan suatu elektroda yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir keluar darinya. Pada baterai biasa (baterai karbon-seng), yang menjadi katoda adalah seng, yang juga menjadi pembungkus baterai. Sedangkan, pada baterai alkalin, yang menjadi katoda adalah mangan dioksida (MnO2).
Anoda berupa logam penghantar listrik. Pada sebuah sel elektrokimia, anoda akan terpolarisasi jika arus listrik mengalir ke dalamnya. Arus listrik mengalir berlawanan dengan arah pergerakan elektron. Anoda merupakan tempat berlangsung reaksi oksidasi pada sel galvani (baterai) maupun sel elektrolisis.
Sedangkan katoda merupakan suatu elektroda yang terpolarisasi jika arus listrik mengalir keluar darinya. Pada baterai biasa (baterai karbon-seng), yang menjadi katoda adalah seng, yang juga menjadi pembungkus baterai. Sedangkan, pada baterai alkalin, yang menjadi katoda adalah mangan dioksida (MnO2).
Elektrolit adalah suatu zat yang
larut atau terurai ke dalam bentuk ion-ionnya. Zat terlarut atau solut,
adalah zat yang jumlahnya lebih sedikit
di dalam suatu larutan. Sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat
lain dalam larutan disebut pelarut atau solven.
Konsentrasi larutan merupakan komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan. Sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi. Larutan terdiri dari dua jenis; larutan non elektrolit dan larutan elektrolit.
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Kebalikannya adalah larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan mudah. Ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik.
Konsentrasi larutan merupakan komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan. Sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi. Larutan terdiri dari dua jenis; larutan non elektrolit dan larutan elektrolit.
Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Kebalikannya adalah larutan elektrolit, yaitu larutan yang dapat menghantarkan arus listrik dengan mudah. Ion-ion merupakan atom-atom bermuatan elektrik.
Elektrolit dapat berupa senyawa
garam, asam, atau amfoter. Beberapa gas tertentu dapat berfungsi sebagai elektrolit,
hal ini terjadi pada kondisi tertentu misalnya pada suhu tinggi atau tekanan
rendah. Elektrolit kuat identik dengan asam, basa, dan garam. Elektrolit
merupakan senyawa yang berikatan ion dan kovalen polar.
Sebagian besar senyawa yang berikatan ion merupakan elektrolit. Dapat kita ambil sebagai contoh adalah garam dapur atau NaCl. NaCl dapat menjadi bersifat elektrolit dalam bentuk larutan dalam bentuk cair dan lelehan. Senyawa ion tidak dapat berfungsi sebagai elektrolit dalam wujud padat.
Sebagian besar senyawa yang berikatan ion merupakan elektrolit. Dapat kita ambil sebagai contoh adalah garam dapur atau NaCl. NaCl dapat menjadi bersifat elektrolit dalam bentuk larutan dalam bentuk cair dan lelehan. Senyawa ion tidak dapat berfungsi sebagai elektrolit dalam wujud padat.
Reaksi elektrokimia melibatkan
perpindahan elektron-elektron bebas dari suatu logam kepada komponen di dalam
larutan. Kesetimbangan reaksi elektrokimia sangat penting dalam sel galvani dan sel elektrolisis. Sel galvani dan sel
elektrolisis terdapat perbedaan yang nyata dalam hal elektrokimia.
Perbedaannya yaitu berhubungan dengan reaksi spontan dan tidak spontan. Sel galvani secara umum terjadi reaksi spontan. Reaksi spontan artinya reaksi elektrokimia tidak menggunakan energi atau listrik dari luar. Sedangkan sel elektrolisis terjadi reaksi tidak spontan, yaitu reaksi yang memerlukan energi atau listrik.
Perbedaannya yaitu berhubungan dengan reaksi spontan dan tidak spontan. Sel galvani secara umum terjadi reaksi spontan. Reaksi spontan artinya reaksi elektrokimia tidak menggunakan energi atau listrik dari luar. Sedangkan sel elektrolisis terjadi reaksi tidak spontan, yaitu reaksi yang memerlukan energi atau listrik.