Jenis-Jenis Ventilasi Udara pada Bangunan Gedung
Daftar Isi
Ada banyak jenis ventilasi yang digunakan di dalam suatu
bangunan. Banyak di antaranya dikategorikan sebagai bentuk ventilasi asap atau
ventilasi alami. Ventilasi dalam suatu bangunan sangat penting untuk
diperhatikan.
Untuk Bangunan perkantoran atau komersial, harus mematuhi
standar keselamatan kebakaran dan juga ventilasi. Berikut ini jenis-jenis
ventilasi pada bangunan gedung.
MENGAPA VENTILASI PADA BANGUNAN ITU PENTING?
Ventilasi pada bangunan sangat penting untuk menghilangkan
udara yang sudah ‘terpakai’ dan menggantinya dengan udara baru yang segar. Ventilasi
ini tidak hanya akan mengurangi tingkat kelembaban dan menjaga suhu internal
lebih nyaman.
Ventilasi juga akan mengisi kembali oksigen dan menghilangkan
kontaminan berbahaya dari udara juga. Ventilasi pada suatu bangunan gedung dapat
berupa ventilasi mekanis atau ventilasi alami.
VENTILASI MEKANIK
Sederhananya, ventilasi mekanik mengacu pada metode untuk
ventilasi bangunan melalui penggunaan perangkat mekanis. Meskipun ventilasi
alami biasanya lebih disukai daripada mekanik, ventilasi alami tidak selalu
memungkinkan untuk didapatkan.
Misalnya, bangunan yang terlalu dalam untuk berventilasi
dari perimeter. Atau bangunan yang terlalu dekat dengan jalan raya yang sibuk
tidak cocok untuk ventilasi alami sehingga disediakan dengan cara mekanis.
Jenis kontrol ventilasi mekanis yang umum meliputi:
Sistem sirkulasi atau kipas langit-langit, yang menggerakkan
udara internal tanpa memasukkan udara segar.
Sistem vakum yang mengekstraksi udara dari gedung melalui
exhaust fan, sehingga tekanan udara internal lebih rendah dari udara luar.
Sistem tekanan yang mengandalkan kipas saluran masuk untuk
menghembuskan udara segar ke dalam gedung sehingga tekanan udara internal lebih
tinggi daripada tekanan udara luar.
VENTILASI ALAMI
Sistem ventilasi alami adalah alternatif ramah lingkungan
dari ventilasi mekanis. Selain lebih baik untuk lingkungan, ventilasi alami
juga lebih hemat biaya.
Ventilasi alami bergantung pada angin dan suhu. Kekuatan
alam ini digunakan untuk mendinginkan atau memanaskan bangunan secara otomatis.
Berikut ini beberapa macam jenis ventilasi alami, yaitu single sided
ventilation, cross ventilation, stack ventilation, dan mix-mode ventilation. Penjelasannya ada pada paragraf
di bawah ini.
1. VENTILASI SATU SISI (SINGLE SIDED)
Ventilasi satu sisi melibatkan penggunaan jendela atau
ventilasi di satu sisi bangunan. Tujuannya adalah untuk memanipulasi tekanan
udara secara alami. Jenis ventilasi ini sering digunakan untuk bangunan kecil,
karena keterbatasan ukuran ruangan.
Ventilasi satu sisi ini juga sangat berguna di area di mana
ventilasi silang tidak dapat terapkan. Namun, karena ventilasi silang
melibatkan ventilasi struktur pada dua sisi yang berlawanan, ventilasi silang
pada umumnya merupakan solusi yang lebih baik untuk ventilasi alami.
2. VENTILASI LINTAS (CROSS VENTILATION)
Ventilasi silang (cross ventilation) adalah bentuk ventilasi
alami yang terjadi di tempat-tempat di mana terdapat perbedaan tekanan antara
satu sisi bangunan dan lainnya. Ventilasi disediakan di kedua sisi gedung,
dalam bentuk jendela atau lubang ventilasi.
Sisi tekanan tinggi akan menarik udara
masuk dan sisi tekanan rendah menarik udara keluar. Ventilasi silang umumnya
cocok untuk bangunan yang sempit tapi tidak terlalu dalam.
Bangunan yang dilengkapi ventilasi diperlukan untuk menggantikan
udara kotor dengan udara segar. Ini membantu memoderasi suhu internal dan
mengurangi penumpukan uap air dan gas. Karena itu, akan membuat penghuni gedung
lebih nyaman.
Salah satu manfaat ventilasi silang adalah cenderung lebih
mudah diterapkankan daripada ventilasi bertumpuk. Namun, ventilasi ini tidak
bekerja dengan baik pada hari-hari di mana suhu amat panas dan hembusan angin
sepoi-sepoi. Ini merupakan suatu masalah, mengingat pada kondisi seperti itu
sistem ventilasi sangat dibutuhkan.
3. VENTILASI BERTUMPUK (STACK VENTILATION)
Ventilasi bertumpuk bekerja dengan menarik udara luar yang
lebih dingin ke dalam bangunan pada tingkat yang lebih rendah, yang menjadi
lebih hangat karena terkena sumber panas di dalam gedung.
Ventilasi bertumpuk lebih efektif bila digunakan pada
bangunan yang lebih tinggi dengan atrium pusat. Namun, ini juga dapat berguna
pada bangunan yang lebih dalam, di mana ventilasi silang tidak dapat menembus
cukup dalam.
Agar efek tumpukan bekerja, suhu internal ruangan juga harus
lebih tinggi dari suhu luar. Oleh karena itu, mungkin sistem ventilasi
bertumpuk ini tidak selalu dapat mendinginkan bangunan secara memadai. Hal ini berarti
sistem pendingin mekanis mungkin juga diperlukan untuk membantu perpindahan
udara.
4. VENTILASI CAMPURAN (MIX-MODE)
Jenis ventilasi campuran ini menggunakan ventilasi alami dan
mekanis. Contoh ventilasi 'mode campuran' adalah bangunan yang menerima
ventilasi alami melalui jendela tetapi juga telah dilengkapi dengan unit
pendingin udara seperti AC. Ventilasi mode campuran juga dapat disebut sebagai
ventilasi hybrid.
Itulah tadi beberapa macam ventilasi udara yang bisa di terapkan di rumah atau bangunan lainnya. Semoga sedikit informasi ini bisa menambah pengetahuan anda seputar ventilasi udara.
Posting Komentar