Penerapan Budaya Kerja Industri
Penerapan Budaya Kerja Industri
Bagaimana penerapan budaya kerja di industri? Di industri,
semua pekerjaan sudah terencana dan terukur. Penerapan keselamatan dan
kesehatan kerjapun telah dilaksanakan dan selalu diingatkan berbagai
peringatan. Namun demikian, tetap saja ada kecelakaan kerja seperti tersengat
listrik, tersayat, terpeleset, tersandung dan lain sebagainya. Ini menandakan
bahwa harus ada gerakan yang bersumber dari pekerja dan tidak hanya dari sisi eksternal
seperti manajemen perusahaan.
Untuk itulah budaya-budaya kerja di industri harus dibangun untuk menunjang keselamatan kerja dan penigkatan produktifitas. Salah satu budaya kerja yang bisa diterapkan adalah budaya 5R.
Budaya Kerja 5R
Apakah itu budaya 5R? Budaya 5R adalah singkatan dari
Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin. Kegiatan ini adalah kegiatan sederhana
yang diaplikasikan mendasari pada kegiatan di industri sehingga menjadi
kebiasaan dan tercipta budaya kerja industri. 5R tidak hanya menjadi slogan
namun harus dijiwai dan diterapkan di sekolah utuk membiasakan budaya ini.
5R adalah suatu metode yang digunakan untuk meningkatkan kinerja
perusahaan dengan penjelasan sebagai berikut:
1) Ringkas
Ringkas adalah aktivitas menyingkirkan benda-benda yang
tidak diperlukan sehingga segala benda yang ada di lingkungan kerja hanyalah
benda yang benar-benar dibutuhkan dalam kegiatan bekerja.
2) Rapi
Begitu kompleksnya pekerjaan, benda-benda yang digunakan
dalam bekerja harus diposisikan sesuai posisi yang telah ditetapkan sehingga sudah
siap digunakan pada saat diperlukan
3) Resik
Resik artinya bersih, yaitu menyangkut kegiatan membersihkan
peralatan dan lingkungan kerja sehingga segala peralatan dan lingkungan kerja tetap
terjaga dalam keadaan baik.
4) Rawat
Rawat adalah aktivitas mempertahankan hasil dari 3R
(Ringkas, Rapi, Resik) sebelumnya
5) Rajin
Rajin merupakan proses pemeliharaan kedisiplinan masing-masing
pekerja secara pribadi dalam menjalankan seluruh tahapan 5R.
Penerapan Budaya Kerja 5R
Dalam pelaksanaannya, penerapan 5R harus dilaksanakan secara bertahap sesuai urutan. Ringkas dilakukan pertama kali, baru resik dan seterusnya supaya tahap berikutnya dapat dijalankan maksimal. 5R dapat diterapkan di lingkungan kerja, sekolah, dan di mana pun karena manusia akan merasa senang dan nyaman bekerja di tempat yang bersih, rapi, aman dan nyaman. 5R merupakan metode yang sederhana, mudah dimengerti, dan dikembangkan ke berbagai kondisi.
5R digunakan untuk mencapai tingkat efisiensi dan efektivitas yang sangat tinggi. Efisiensi berhubungan dengan biaya (cost) dan efektif berhubungan dengan waktu. Jika diterapkan dengan baik akan memberikan efek yang baik pula.
5R digalakkan untuk menciptakan lingkungan kerja yang bersih, sehat, rapi, aman, nyaman dan menyenangkan yang akan membentuk kepribadian yang disiplin, budaya positif, sikap kerja yang positif peka dan kreatif serta akan membentuk budaya disiplin.
Penerapan 5R dimulai dari komitmen dan kepedulian terhadap lingkungan kita dan dilakukan oleh seluruh pimpinan dan karyawan dalam industri, kalau disekolah maka harus dilakukan oleh seluruh warga sekolah, sehingga butuh kebersamaan dari seluruh warga sekolah dalam penerapanya.
Adapun kegiatan yang dilakukan untuk menerapkan budaya kerja
yaitu:
1.
Membuat alur kerja yang disesuaikan dengan buday
akerja
2.
Membuat peraturan yang disesuaikan degan 5R
3.
Melaksanakan marking dan pelabelan dari
lingungan kerja
4.
Membuat slogan dan poster bertema 5R sebagai
pengingat
Demikianlah artikel mengenai penerapan budaya kerja di industri. Semoga bisa menambah wawasan kita. Terimakasih atas kunjungan anda ke www.dinginaja.com.
Posting Komentar