Apa itu Waste Control pada Industri?
Pengertian Waste Control
Waste (limbah) merepresentasikan hilangnya sumber
daya berharga baik dalam bentuk material maupun energi, yang kebanyakan adalah
sesuatu yang langka. Hampir dua pertiga dari limbah industri sudah dilakukan
recovery.
Kegiatan industri dan kepedulian masyarakat menyebabkan isu lingkungan menjadi salah satu dari isu (masalah) yang paling penting dan menimbulkan polemik saat ini. Jumlah limbah terus bertambah, jenis limbah semakin bertambah, risiko terkait limbah juga semakin meningkat. Hal ini mendorong pemerintah dan industri untuk melakukan pencegahan terjadinya limbah dan pengendalian limbah (waste control) sebagai strategi untuk masa depan yang berkelanjutan.
Industri kimia telah diakui sebagai sektor yang sangat
mencemari lingkungan dan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap
hal-hal di atas. Masyarakat umum mengasosiasikan industri kimia dengan
pembuangan limbah, polusi, penyakit, bahaya, kecelakaan, dan emisi racun.
Limbah industri dikategorikan sesuai dengan macamnya, yaitu:
- Limbah yang tidak aktif
- Limbah yang dapat diuraikan lingkungan (biodegradable)
- Limbah besi tua (scrap)
- Limbah umum yang terkontaminasi
- Limbah yang timbul akibat perawatan kesehatan
- Asbestos
- Limbah yang berminyak
- Pelarut (solvent) dan CFC
- Limbah kimia anorganik
- Limbah kimia organik
- Limbah radioaktif
- Limbah yang mudah meledak
- Debu
Green Chemistry
Secara umum, industri kimia masih enggan untuk memodifikasi
proses produksi untuk mencegah timbulnya limbah. Industri lebih memilih untuk menangani limbah
yang timbul dari proses produksi. Padahal, pencegahan limbah ditambah dengan
daur ulang merupakan strategi yang sangat efektif untuk mengatasi masalah
lingkungan di industri kimia.
Pencegahan limbah di industri dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satunya adalah kimia hijau (green chemistry). Apa itu Kimia Hijau (Green Chemistry)? Kimia hijau merupakan seperangkat prinsip dan metodologi kimia yang dapat mengurangi atau menghilangkan penggunaan atau pembentukan zat berbahaya pada proses produksi di industri kimia.
Kimia hijau mencegah terjadinya polusi dalam proses produksi
di industri kimia. Dengan melakukan memodifikasi proses (bahan baku dan kondisi
reaksi), industri dapat menghasilkan produk akhir yang sama. Namun di sisi lain
industri dapat juga sekaligus mengurangi atau menghilangkan bahan baku
berbahaya atau beracun, produk samping, dan limbah.
Prioritas kimia hijau dapat diilustrasikan pada gambar.
Seperti yang dapat dilihat dari gambar tersebut, prinsip kimia hijau mengadopsi
hierarki pengelolaan limbah.
Aplikasi dari kimia hijau termasuk memilih bahan baku alternatif,
reagen alternatif, pelarut alternatif, dan produk alternatif dalam rangka
merancang proses dan penggunaan bahan kimia yang lebih aman. Gambar di bawah
ini menunjukkan contoh minimisasi limbah dan kimia hijau di industri kimia
melalui siklus hidup (life cycle) suatu produk kimia. Penerapan prinsip kimia
hijau ditunjukkan dengan latar belakang abu-abu.
Posting Komentar