Profesi di Industri Kimia dan di Bidang Teknik Kimia Industri
Profesi di Industri Kimia dan di Bidang Teknik Kimia Industri
Industri kimia yang beragam pasti memiliki profesi yang
beragam pula. Contoh industri kimia antara lain industri farmasi, industri
deterjen dan perlengkapan mandi, industri makanan. Apa saja profesi yang ada dalam
industri-industri tersebut?
Teknik Kimia Industri mempelajari tentang masalah dan kegiatan yang berkaitan dengan produksi sebuah barang yang memiliki nilai guna ekonomis, dengan langkah-langkah yang melibatkan peristiwa kimiawi maupun fisis. Langkah-langkah yang dilakukan dengan melibatkan peristiwa kimiawi dan fisis tersebut biasanya disebut dengan proses produksi.
Proses produksi bertujuan
untuk mengubah bahan mentah menjadi barang setengah jadi
ataupun barang jadi (produk) seperti: minyak bumi dan gas bumi,
detergen, cairan anti kuman, plastik, kertas, kecantikan, obat-obatan, makanan instan,
dan lain-lain. Proses yang dilakukan dimulai dari menyiapkan bahan, memproses
bahan tersebut menjadi barang setengan jadi, atau memproses bahan tersebut
menjadi barang jadi (produk) menggunakan langkah-langkah yang sesuai dengan
standar operasional prosedur pada industri.
Selain mempelajari pembuatan dalam skala besar secara teori,
dipelajari pula pembuatan suatu produk dalam skala kecil secara praktik. Dengan
mempelajari Teknik Kimia Industri, seseorang bisa memiliki ragam profesi,
antara lain:
- Operator proses di industri
- Tenaga Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA) di industri
- Bagian Research and Development (R&D)
- Wirausaha
Setiap profesi memiliki pekerjaan yang berbeda-beda tergantung
lingkungan kerja yang dimilikinya. Beberapa profesi yang dapat dilakukan oleh
seseorang di bidang Teknik Kimia Industri yaitu:
1. Operator Proses di Industri
Operator di Industri bertugas mengoperasikan mesin-mesin dan
peralatan lainnya yang ada di Industri agar proses produksi berjalan sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan perusahaan, serta memenuhi standar
keamanan, kesehatan, dan keselamatan pekerja. Tanggungjawab dari seorang
operator di Industri antara lain mengoperasikan mesin-mesin dan peralatan
lainnya yang ada di pabrik, memastikan tahapan-tahapan di sepanjang jalur
produksi berjalan sesuai dengan prosedur perusahaan, mengatur dan mengontrol
bahan baku untuk proses produksi agar sesuai dengan ketentuan perusahaan,
menjamin terpenuhinya standar keamanan, kesehatan, dan keselamatan pekerja
produksi. Seorang operator di Industri bisa memiliki jenjang karir antara lain
staff produksi, group leader, officer, supervisor dan asisten manajer.
2. Tenaga Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA) di Industri
Tenaga bagian Quality Assurance berperan dalam menjamin
kualitas produk. Sedangkan tenaga Quality Control perperan sebagai pengendali
kualitas atas suatu produk. Dalam memproduksi suatu produk, perusahaan akan memiliki
standar keandalan, kegunaan, kinerja, maupun standar kualitas lainnya. Standar
kualitas produk ini sudah ditetapkan untuk setiap produk ataupun layanan yang
dihasilkan.
Bagian Quality Assurance bertanggung jawab untuk memastikan
sebuah produk yang akan dilepas ke pasaran sudah memenuhi semua standar
kualitas. Pekerjaan yang dilakukan seorang staf Quality Assurance meliputi
monitoring dan serangkaian uji dalam upaya memberi jaminan kualitas pada
pembeli.
Bagian Quality Control mempunyai tanggung jawab untuk
memeriksa produk sebelum, selama, ataupun setelah proses produksi untuk mendapatkan
standar kualitas yang diperlukan. Staf Quality Control memiliki hak untuk
menerima atau menolak produk yang yang dihasilkan oleh bagian produksi. Jika
dalam produksi ditemukan produk yang cacat, maka akan dikembalikan ke bagian
produksi.
Jenjang karir yang dapat dimiliki oleh seorang staff Quality
Control (QC) dan Quality Assurance (QA) di Industri adalah menjadi Supervisor
dan Manajer bagian Quality Control (QC) dan Quality Assurance (QA).
3. Bagian Research and Development (R&D)
Research and Development (R&D) pada perusahaan juga dikenal
dengan istilah Penelitian dan Pengembangan (Litbang). Seorang staf atau tim
R&D bertanggung jawab melakukan segala aktivitas penelitian dan
pengembangan guna menghasilkan produk yang berkualitas. Pekerjaan yang
dilakukan staf R&D biasanya berorientasi ke masa yang akan datang. Waktu pengerjaanya
pun dalam jangka waktu yang panjang baik dalam kaitannya dengan riset ilmiah
murni maupun pengembangan aplikatif di bidang teknologi.
Rangkaian proses atau langkah-langkah yang dilakukan oleh
staf R&D memiliki tujuan untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada agar dapat dipertanggungjawabkan. Biasanya
kita pernah mendengar mengernai pengembangan suatu produk, misalnya dengan
teknologi atau formula baru. Ini merupaan bagian dari tugas bidang R&D.
4. Wirausaha atau Enterpreneur
Wirausaha atau entrepreneur merupakan seseorang yang berusaha
mengerahkan sumber daya materi, pikiran, keahlian, juga waktu untuk
menghasilkan suatu produk yang berdaya jual. Dengan demikian orang tersebut
bisa mendapatkan keuntungan dari produk yang dihasilkannya. Kemampuan berpikir
kreatif dan inovatif akan sangat dibutuhkan bagi seorang wirausahawan. Supaya produk
yang dihasilkan mampu bersaing di pasar.
Dalam profesi wirausaha, tidak ada jenjang karier. Berbeda
dengan beberapa pekerjaan lainnya yang memiliki jenjang karier. Apalagi jika
usaha yang digelutinya merupakan suatu bisnis keluarga. Seorang wirausaha akan menjadi
pendiri, pemilik, sekaligus pekerja pada usaha yang ditekuninya. Tapi, jika
lambat laun usaha tersebut berkembang pesat, bisa jadi seorang wirausaha yang membuka
usahanya sendiri akan dapat mempekerjakan pegawai.
Pada kondisi seperti ini, seorang wirausaha bisa menduduki jabatan sebagai chief executive officer (CEO) atau executive director. Seorang wirausaha harus bisa merencanakan jenis usaha yang akan ditekuni, mulai dari konsep penjualan, target pasar, perhitungan modal, hingga strategi pemasaran.
Selain itu seorang wirausaha harus bisa membuat proposal bisnis untuk diajukan kepada
investor dan mengatur permodalan untuk kegiatan operasional. Dalam menjual
produknya, seorang wirausaha harus bisa mengembangkan ide-ide dalam melakukan
penjualan dan promosi terhadap barang atau jasa yang dijual serta melakukan pengembangan
terhadap cara produksi baru. Agar usaha yang dilakukan bisa terus berjalan,
seorang wirausaha tentunya harus melakukan evaluasi rutin dalam melihat
perkembangan penjualan yang dialami.
Posting Komentar