Produksi Massal, Pengertian, Ciri, Kelebihan dan Kekurangan

Pengertian Produksi Massal


Pengertian Produksi Massal Adalah - Produksi merupakan suatu kegiatan yang dilakukan untuk menambahkan nilai kegunaan atau membuat produk baru yang lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan. Massal berarti kegiatan yang mengikut sertakan banyak orang. Pengertian produksi massal adalah kegiatan memghasilkan barang-barang tertentu yang telah ditentukan standar spesifikasinya dalam jumlah besar melalui serangkaian operasi serupa dengan produk sebelumnya.


Pengertian Produksi Massal


Ciri-ciri Produksi Massal


Ciri-ciri produksi massal antara lain sebagai berikut:
  1. Produk yang dihasilkan dalam jumlah besar
  2. Biaya perunit rendah
  3. Bertujuan menguasai pasar
  4. Dijual di pasar bebas
  5. Hampir tidak ada variasi produk
  6. Harus ada stok untuk memenuhi kebutuhan saat massa tunggu
Bila terjadi kelebihan produk (over production) perusahaan akan memaksa pasar dengan melakukan promosi, discount, hadiah dll, agar produk cepat terserap.



Kelebihan dan Kekurangan Produksi Massal

Kelebihan:
  • Hemat biaya
  • Efisiensi waktu
  • Tingkat keakuratan tinggi
  • Tingkat produksi cepat

Pengertian Produksi Massal

Sedangkan kekurangannya adalah:
  • Kegiatan produksi sangat kaku
  • Kurang beragamnya variasi produk
  • Biaya mesin mahal
  • Tidak ada jaminan produk akan laris dipasaran

Perencanaan Produksi Massal

Perencanaan produksi massal adalah proses untuk menghasilkan barang pada periode waktu yang tepat melalui pengelolaan sumber daya. Sumber daya meliputi tenaga kerja, bahan baku dan peralatan. Perencanaan produksi dapat digunakan untuk mengarahkan rutinitas kegiatan tenaga kerja.

Ruang lingkup perencanaan produksi meliputi kegiatan-kegiatan berikut ini:
  • Mempersiapkan rencana produksi
  • Membuat jadwal penyelesain produk
  • Merencanakan produksi dan pengadaan bahan dari luar
  • Menjadwalkan proses operasi tiap unit
  • Menyampaikan jadwal pada pemesan

Tujuan Perencanaan Produksi

Meminimalkan biaya produksi dan memaksimalkan keuntungan

Tujuan perencanaan produk massal adalah untuk memaksimalkan keuntungan dan mengurangi biaya produksi. Dengan membuat perencanaan produk, semua yang diperlukan dalam proses produksi akan dilakukan secara maksimal. Misalnya penyediaan bahan baku produksi, upakh tenaga kerja, dan biaya selama proses produksi.

Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Tujuan perencanaan yang lain adalah untuk meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap produk yang dihasilkan. Semakin tinggi tingkat kepuasan, maka akan semakin mudah bagi perusahaan untuk mendapat keuntungan. Sebaliknya jika pelanggan tidak puas terhadap suatu produk, maka akan semakin sulit bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan dari produk yang dihasilkannya. Tentu saja sebagai pelanggan akan merasa puas jika mendapatkan barang yang berkualitas.

Meminimalkan perubahan nilai produk

Perencanaan produksi yang tepat dapat mengurangi risiko kehilangan nilai produksi dari suatu produk. Misalnya soal stok bahan baku. Perusahaan harus melakukan prencanaan produksi yang tepat agar bahan baku di gudang dapat digunakan untuk proses produksi sesuai jadwa. Jika terjadi penumpukan, maka dapat menurunkan kualitas atau nilai bahan baku tersebut. Akibatnya akan menjadi kerugian bagi perusahaan.

Meminimalkan penggunaan tenaga kerja

Berapa banyak tenaga kerja yang harus digunakan untuk menghasilkan suatu produk akan ditentukan oleh rencana produksi yang baik. Jika tenaga kerja kurang, maka akan menghambat proses produksi. Namun jika tenaga kerja berlebihan, maka akan menimbulkan pengeluaran lebih bagi perusahaan untuk membayar gaji tenaga kerja.

Memaksimalkan inventaris yang dimiliki perusahaan

Peralatan produksi atau inventaris perusahaan yang lain dapat digunakan secara maksimal jika direncanakan dengan baik. Perusahaan harus dapat mengelola penggunaan asset dan juga perawatannya. Dengan demikian proses peroduksi dapat berjalan dengan maksimal.



Fungsi Perencanaan Produksi

Berikut ini adalah fungsi dari perencanaan produksi:
  • Untuk menjamin rencana dan pemasaran produk
  • Untuk mengukur kapasitas produksi (kemampuan produksi)
  • Untuk mengevaluasi hasil produksi

Unsur dalam Perencanaan Produksi

Berikut ini adalah unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam suatu perencanaan produksi:
  • Tujuan Produksi. Tujuan harus dibuat sejelas mungkin dan dapat dipahami oleh setiap manajemen perusahaan.
  • Pengukuran dan standar produksi. Ini berarti perencanaan produksi harus mampu mengukur daya serap produk saat dipasarkan.
  • Objektif. Perencanaan produksi harus rasional dan apa adanya.
  • Terukur. Walaupun masih dalam tahap perencanaa, namu dilakukan secara terukur.
  • Tahap awal produksi. Perencanaan merupakan tahap paling awal dari proses produksi.


Jenis-Jenis Perencanaan produksi

Jenis perencanaan produksi dapat dikategorikan menjadi 3 jenis:

Perencanaan jangka Panjang.

Perencanaan jangka Panjang (long range planning) adalah perencanaan produksi yang lebih dari satu tahun, bahkan hingga lima tahun mendatang.

Perencanaan Jangka Menengah.

Perencanaan jangka menengah (medium range planning) adalah perencanaan yang dibuat untuk pelaksanaan produksi selama 2 hingga 3 tahun yang akan datang.

Perencanaan Jangka Pendek

Perencanaan jangka pendek (short range planning) adalah perencanaan kegiatan produksi yang dibuat dalam jangka satu tahun mendatang. Bahkan dapat kurang dari satu tahun.



Faktor-Faktor yang Berpengaruh dalam Perencanaan Produksi


Ada dua faktor yang dapat mempengaruhi perencanaan produksi. Yaitu faktor internal dan factor eksternal. Faktor internal meliputi di dalamnya kapasitas mesin produksi; produktifitas tenaga kerja; dan kemampuan pengadaan bahan produksi.

Faktor eksternal meliputi berbagai factor dari luar perusahaan. Yang termasuk dalam factor eksternal yang berpengaruh dalam perencanaan produksi adalah kebijakan pemerintah; kondisi keuangan suatu negara; dan adanya factor lingkungan seperti bencana alam.


Langkah-Langkah Perencanaan Produksi


1. Penelitian dan pengembangan produk.

Dalam hal ini meliputi penelitian proses produksi, dan penelitian produk. Penelitian proses produksi adalah penelitian yang dilakukan oleh perusahaan yang bertujuan untuk perbaikan terhadap proses produksi. Penelitian produk adalah penelitian yang dilakukan oleh perusahaan guna mendapatkan data mengenai keinginan konsumen. Tujuannya adalah untuk perbaikan produk yang disesuaikan dengan selera konsumen.

2. Pencarian ide dan Seleksi produk

Pencarian Ide

Pencarian ide merupakan tahap dalam mencari berbagai ide guna mengembangkan produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

Seleksi Produk

Seleksi produk merupakan tahap dalam memilih ide-ide terbaik yang terkait dengan pengembangan produk.

Desain Prototipe

Prototipe produk perlu dibuat terlebih dahulu sebelum memproduksi produk yang sebenarnya.

Pengujian produk

Pengujian produk merupakan kegiatan untuk menguji layak tidaknya suatu barang produksi. Hal ini dapat dilihat dari potensi pasar dari produk tersebut.

Desain produk akhir

Desain akhir dari suatu produk dapat dibuat apabila hasil dari pengujian produk adalah layak untuk dikembangkan.

3. Menetapkan Skala Produksi

Langkah ketiga atau terakhir dari perencanaan produksi adalah menetapkan skala produksi, yaitu:
  1. Menetapkan waktu produksi
  2. Menetapkan kualitas produksi
  3. Menetapkan biaya produksi
  4. Menetapkan tenaga kerja
  5. Menetapkan peralatan produksi
  6. Menetapkan bahan baku produksi
Tahapan skala produksi meliputi: routing, scheduling, dispatch, dan follow-up.


Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url