Penangkal Petir: Fungsi, Jenis, Cara Kerja dan Cara Pasangnya
Penangkal Petir: Fungsi, Jenis dan Cara Kerja dan Cara Pasangnya
Penangkal petir sangat penting untuk melindungi bangunan rumah kita. Penangkal petir sangat penting sebagai proteksi dan mencegah kerusakan akibat sambaran petir. Pada artikel kali ini kita akan membahas fungsi penangkal petir pada sebuah bangunan. Selain itu juga ada beberapa jenis penangkal petir yang perlu kita ketahui, serta bagaimana sebuah penangkal petir bekerja mengaliskan muatan listrik ke dalam tanah.
![]() |
Petir menyambar bangunan |
Terjadinya petir
Petir terjadi ketika terdapat muatan listrik yang sangat
besar dan tiba-tiba terjadi perpindahan muatan tersebut antara awan yang
bermuatan negatif dan bumi yang bermuatan positif. Proses terjadinya petir
melibatkan beberapa tahapan, di antaranya:
Pembentukan awan: Awan terbentuk dari uap air yang mengalami
kondensasi pada suhu dan tekanan tertentu. Selama pembentukan awan, ada
pertukaran muatan antara awan dan bumi.
Pengisian awan: Pada awalnya, awan bermuatan positif dan
bumi bermuatan negatif. Namun, karena proses konveksi, partikel-partikel
bermuatan positif dan negatif bergerak ke arah yang berlawanan dalam awan dan
menghasilkan awan yang bermuatan negatif pada bagian bawah dan bermuatan
positif pada bagian atas.
Pembentukan saluran ionisasi: Ketika medan listrik dalam
awan mencapai nilai tertentu, ia bisa memecahkan molekul udara menjadi ion
positif dan negatif. Ini menciptakan saluran ionisasi yang melintasi awan dari
bagian bawah yang bermuatan negatif ke bagian atas yang bermuatan positif.
Pemisahan muatan: Pada saat ini, muatan negatif dalam awan
akan menarik muatan positif di bawahnya, sementara muatan positif di bumi akan
menarik muatan negatif di atasnya. Ini menyebabkan muatan bermuatan besar yang
terpisah di antara awan dan bumi.
Terjadinya Petir: Ketika muatan listrik mencapai titik di
mana perbedaan potensial menjadi terlalu besar, ini akan memicu terjadinya
petir. Muatan listrik akan menyeberangi saluran ionisasi yang telah terbentuk,
menciptakan kilatan cahaya dan suara yang khas dari petir. Proses ini disebut
sebagai kejutan balik atau discharge balik.
Itulah tahapan proses terjadinya petir yang kompleks dan menakjubkan. Namun, proses ini dapat menjadi sangat berbahaya jika seseorang berada di luar ruangan dan terkena petir.
![]() |
Penangkal petir pada bangunan rumah |
Kerusakan akibat sambaran petir
Petir dapat menyebabkan kerusakan serius pada bangunan rumah
atau gedung. Beberapa kerusakan yang dapat terjadi akibat sambaran petir antara
lain berupa:
Kebakaran: Sambaran petir dapat menyebabkan kebakaran pada
bangunan. Ketika petir menyeberangi saluran listrik atau logam pada atap, ia
dapat menyebabkan panas yang cukup besar dan menimbulkan api yang dapat
mengakibatkan kebakaran.
Kerusakan struktural: Sambaran petir dapat merusak struktur
bangunan dan mengakibatkan keretakan pada tembok atau fondasi. Jika bangunan
itu terbuat dari bahan yang mudah terbakar, seperti kayu atau kertas, maka
petir dapat menyebabkan kerusakan yang sangat parah.
Kerusakan pada peralatan listrik: Sambaran petir juga dapat
merusak peralatan listrik, termasuk peralatan elektronik, komputer, dan sistem
telekomunikasi. Hal ini dapat mengakibatkan kerugian finansial yang besar.
Kerusakan peralatan listrik dapat langsung mengenai peraalatan listrik berupa
arus berlebih atau berupa gangguan induksi listrik yang dapat merusak komponen.
Kerusakan pada sistem tata udara: Sambaran petir dapat
merusak sistem tata udara pada bangunan. Hal ini dapat mengganggu sirkulasi
udara di dalam bangunan dan mengurangi kenyamanan penghuni.
Gangguan sistem keamanan: Sambaran petir dapat mengganggu sistem keamanan pada bangunan, seperti sistem pengamanan pintu dan jendela. Hal ini dapat membuka jalan bagi pencuri atau perampok untuk masuk ke dalam bangunan.
Fungsi penangkal petir pada bangunan
Penangkal petir atau sistem proteksi petir sangat penting
untuk dipasang pada bangunan rumah tinggal karena memiliki beberapa manfaat, di
antaranya:
1. Melindungi bangunan dari kerusakan akibat petir.
Penangkal petir dirancang untuk mengalirkan muatan listrik
dari petir ke tanah, sehingga menghindarkan bangunan dari kerusakan yang
mungkin ditimbulkan oleh sambaran petir.
2. Melindungi penghuni dari bahaya petir
Penangkal petir juga melindungi penghuni bangunan dari
bahaya petir. Dengan mengalirkan muatan listrik melalui sistem proteksi petir
dan ke tanah, maka penghuni akan terhindar dari arus listrik yang membahayakan.
3. Menjaga kenyamanan dalam bangunan
Dengan adanya sistem proteksi petir, penghuni bangunan tidak
perlu khawatir dengan bahaya petir. Hal ini membuat penghuni dapat merasa lebih
aman dan nyaman dalam rumah tinggal mereka.
4. Meningkatkan nilai properti bangunan
Penangkal petir atau sistem proteksi petir dianggap sebagai
fitur keamanan penting yang dapat meningkatkan nilai properti bangunan. Hal ini
akan menjadi nilai tambah jika Anda ingin menjual rumah tinggal Anda di masa
depan.
5. Memenuhi persyaratan hukum dan asuransi
Beberapa daerah atau wilayah mewajibkan adanya penangkal
petir pada bangunan rumah tinggal. Selain itu, beberapa perusahaan asuransi
juga meminta adanya sistem proteksi petir pada bangunan sebagai syarat untuk
mendapatkan asuransi rumah.
Dengan memasang penangkal petir pada bangunan rumah tinggal, Anda dapat melindungi bangunan dan penghuni dari bahaya petir, menjaga kenyamanan dalam rumah, meningkatkan nilai properti, serta memenuhi persyaratan hukum dan asuransi.
Jenis penangkal petir
Di Indonesia, ada beberapa jenis penangkal petir atau sistem
proteksi petir yang sering digunakan, antara lain:
1. Penangkal petir dengan metode kabel turun (conventional lightning protection)
Sistem proteksi petir ini terdiri dari kabel tembaga yang
terpasang pada bangunan dan ditanam pada tanah untuk mengalirkan arus petir
dari atap ke tanah.
2. Penangkal petir dengan metode Early Streamer Emission (ESE)
Sistem proteksi petir ini menggunakan alat yang dirancang
untuk menarik petir sebelum menyentuh bangunan. Alat ini ditempatkan pada atap
dan mengeluarkan ion negatif yang menarik petir.
3. Penangkal petir dengan metode Franklin (air terminal)
Sistem proteksi petir ini menggunakan batang tembaga sebagai
penerima sambaran petir pada bagian paling tinggi dari bangunan dan kabel
tembaga yang menghubungkan batang tersebut dengan sistem pentanahan.
4. Penangkal petir dengan metode Charge Transfer System (CTS)
Sistem proteksi petir ini menggunakan sistem penyaluran
muatan petir ke sistem pentanahan dengan metode elektroda pengalihan muatan.
5. Penangkal petir dengan metode Charge Dissipation System (CDS)
Sistem proteksi petir ini menggunakan teknologi penghambatan
petir dengan penempatan kabel-kabel pengalir arus pada struktur tertentu yang
mempunyai daya tahan terhadap petir.
Pemilihan jenis penangkal petir yang tepat tergantung pada berbagai faktor, seperti ukuran dan jenis bangunan, kondisi lingkungan sekitar, dan budget yang tersedia. Oleh karena itu, disarankan untuk berkonsultasi dengan ahli proteksi petir untuk memilih jenis penangkal petir yang paling sesuai dengan kebutuhan bangunan Anda.
Cara kerja penangkal petir
Penangkal petir atau sistem proteksi petir bekerja dengan
cara menyalurkan arus petir ke tanah, sehingga menghindarkan bangunan dari
kerusakan akibat sambaran petir. Berikut ini adalah cara kerja penangkal petir
secara umum:
Menarik petir: Beberapa jenis sistem proteksi petir seperti
Early Streamer Emission (ESE) dan Franklin (air terminal) dirancang untuk
menarik petir sebelum menyentuh bangunan. Alat atau batang tembaga pada sistem
ini akan menarik ion positif yang ada di udara dan membuat jalur ionisasi
menuju atap bangunan. Dengan adanya jalur ionisasi ini, kemungkinan petir
menyambar ke bangunan akan semakin kecil.
Mengalirkan arus petir: Ketika petir mengenai bangunan, arus
listrik akan mengalir melalui penangkal petir menuju sistem pentanahan. Sistem
pentanahan adalah sistem yang dirancang untuk menyalurkan arus petir ke tanah
dengan aman, sehingga menghindarkan bangunan dari kerusakan dan penghuninya
dari bahaya arus listrik.
Mengurangi potensi bahaya: Selain menyalurkan arus petir ke
tanah, penangkal petir juga dapat mengurangi potensi bahaya yang mungkin
terjadi pada bangunan dan penghuninya. Beberapa sistem proteksi petir
dilengkapi dengan fitur seperti penghambat lonjakan arus dan pengalihan muatan
yang dapat mengurangi risiko kerusakan dan bahaya arus listrik.
Dalam proses kerjanya, penangkal petir harus terpasang dengan benar dan terhubung dengan sistem pentanahan yang memadai untuk memastikan efektivitasnya.
Cara pasang penangkal petir untuk rumah
Pemasangan penangkal petir batang tembaga pada bangunan
rumah sebaiknya dilakukan oleh ahli proteksi petir yang berpengalaman dan
memiliki lisensi. Namun, sebagai informasi umum, berikut ini adalah
langkah-langkah dasar untuk memasang penangkal petir batang tembaga pada
bangunan rumah:
- Tentukan lokasi pemasangan: Penangkal petir batang tembaga harus diletakkan pada bagian tertinggi dari bangunan, seperti atap atau menara antena. Penempatan ini bertujuan agar penangkal petir dapat menarik sambaran petir sebelum menimpa bangunan.
- Hitung kebutuhan jumlah dan ukuran penangkal petir: Penentuan jumlah dan ukuran penangkal petir batang tembaga disesuaikan dengan luas atap dan ketinggian bangunan. Umumnya, untuk atap dengan luas kurang dari 250 m² cukup menggunakan satu batang penangkal petir, sedangkan untuk atap dengan luas lebih dari 250 m² disarankan menggunakan dua atau lebih batang penangkal petir.
- Siapkan alat dan bahan: Persiapan alat dan bahan yang dibutuhkan antara lain batang penangkal petir, kabel tembaga, klem, dan baut.
- Pasang batang penangkal petir: Pasang batang penangkal petir pada atap atau menara antena dengan menggunakan klem dan baut. Pastikan batang penangkal petir terhubung dengan sistem pentanahan yang memadai.
- Hubungkan kabel tembaga: Sambungkan kabel tembaga dari batang penangkal petir ke sistem pentanahan dengan menggunakan klem dan baut. Pastikan kabel tembaga terpasang dengan baik dan tidak melintang di atas atap.
- Uji coba dan periksa secara berkala: Setelah pemasangan, lakukan uji coba untuk memastikan penangkal petir berfungsi dengan baik. Selain itu, lakukan periksaan secara berkala untuk memastikan penangkal petir tetap berfungsi dengan baik dan terhindar dari kerusakan.
Perlu diingat bahwa pemasangan penangkal petir batang
tembaga pada bangunan rumah sebaiknya dilakukan oleh ahli proteksi petir yang
memiliki pengalaman dan lisensi. Selain itu, pastikan juga memilih bahan
penangkal petir yang berkualitas dan mematuhi standar keselamatan yang berlaku.
Posting Komentar