Relevansi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan Konteks Pendidikan di Indonesia

Daftar Isi

Relevansi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara dengan Konteks Pendidikan di Indonesia

Dalam perjalanan hidup, seringkali kita merenung tentang tokoh-tokoh inspiratif yang telah membentuk dan mempengaruhi pemikiran kita. Salah satu tokoh yang patut untuk direfleksikan adalah Ki Hadjar Dewantara, seorang pendidik, tokoh pergerakan, dan pelopor pendidikan di Indonesia.

Relevansi Pemikiran Ki Hajar Dewantara dalam konteks pendidikan

1. Tulisan Reflektif Kritis

Pendidikan Sebagai Pembentuk Kepribadian

Filosofi pendidikan Ki Hadjar Dewantara menekankan pentingnya pendidikan sebagai alat untuk membentuk kepribadian yang kuat dan berakhlak. Ia percaya bahwa pendidikan sejatinya tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga pada pembentukan karakter dan sikap mental yang positif.

Bisa kita temui pada pengalaman kita sewaktu kecil dulu, dimana sosok guru sangat kita hormati selayaknya orangtua kita sendiri. Selain mengajarkan ilmu berupa pengetahuan, sosok guru juga sangat berperan dalam membentuk karakter siswa. Adab dan sopan satun siswa lebih dikedepankan dari sekedar kepintaran berpikir. Bisa kita bandingkan dengan kondisi pendidikan kita di abad ke-21 ini.

Relevansi Pemikiran KHD dengan Konteks Pendidikan di Indonesia

Pemikiran Ki Hadjar Dewantara yang juga dikenal sebagai Raden Mas Soewardi Soerjaningrat, memiliki relevansi yang sangat penting dalam konteks pendidikan di Indonesia. Meskipun telah berlalu bertahun-tahun, namun prinsip-prinsip dan filosofi yang diusung masih berdampak positif dan relevan dengan pendidikan di negeri ini.

Salah satu pemikiran Ki Hadjar Dewantara adalah akses pendidikan untuk semua kalangan. Di tengah tantangan perkembangan pendidikan di berbagai daerah Indonesia, pemikiran ini tetap relevan. Upaya pemerintah untuk memberikan pendidikan berkualitas kepada semua lapisan masyarakat sejalan dengan pandangan Ki Hadjar Dewantara. Mulai dari pendidikan dasar, hingga pendidikan tinggi.

Filosofi pendidikan karakter dan kebangsaan yang dianut oleh Ki Hadjar Dewantara juga memiliki kaitan erat dengan upaya membangun generasi yang memiliki identitas nasional yang kuat. Di era globalisasi seperti sekarang, penting bagi pendidikan Indonesia untuk tetap menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan karakter kepada generasi muda. Misalnya dengan adanya Program Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5). Dan masih banyak pemikiran filosofis dari KHD yang masih relevan hingga saat ini.

Refleksi Diri Sebagai Seorang Guru Terkait Pemikiran KHD

Berkaca dari pemikiran Ki Hadjar Dewantara, saya sebagai guru di SMK merasa masih sangat jauh dari apa yang diharapan. Namun demikian, saya tetap akan berusaha untuk menjadi seorang guru yang ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani. Di depan memberi teladan, di tengah memberi gagasan, di belakang memberi dorongan.

1. Harapan dan Ekspektasi

Harapan saya sebagai seorang guru adalah dapat menerapkan pemikiran-pemikiran dari Ki Hadjar Dewantara dalam pembelajaran. Tidak hanya di sekolah, tetapi juga di kehidupan mereka yang lebhih luas.

Harapan saya kepada murid-murid yang saya ajar adalah mereka menjadi sosok pembelajar yang tidak hanya memiliki kemampuan akademis saja, tetapi juga memiliki karakter yang luhur. Dimana kemampuan dan karakter mereka dapat bermanfaat untuk mereka dan juga lingkungan dimana mereka berada.

Saya berharap mendapatkan wawasan dan pemahaman mengenai pemikiran filosofis KHD yang dapat saya terapkan dalam kegiatan pembelajaran untuk anak-anak dirumah dan juga siswa di sekolah.

Posting Komentar