1.3.a.5.1. Ruang Kolaborasi Modul 1.3 - Prakarsa Perubahan untuk Mewujudkan Visi

Daftar Isi

Prakarsa Perubahan untuk Mewujudkan Visi

VISI: “Mewujudkan sekolah yang inovatif, kompetitif, dan kompeten dalam memperkuat karakter profil pelajar pancasila.”

Prakarsa Perubahan: Penerapan Budaya 5R di Sekolah

Menyusun pernyataan prakarsa perubahan: Budaya 5R

Apa itu Budaya 5R di sekolah?

Budaya kerja 5R adalah sebuah konsep atau pendekatan dalam manajemen perusahaan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang tertata dengan baik, rapi, dan efisien. Budaya kerja 5R di sekolah mengacu pada penerapan prinsip-prinsip yang sama seperti budaya kerja 5R dalam konteks pendidikan. Singkatan 5R dalam budaya kerja sekolah ini juga menggambarkan lima konsep utama yang diterapkan dalam lingkungan pendidikan. Berikut penjelasan lebih rinci tentang setiap "R" dalam budaya kerja 5R di sekolah, yaitu:

Tugas Modul 1.3 Prakarsa Perubahan

Rapi

Rapi dalam konteks sekolah berarti menjaga kebersihan, keteraturan, dan tata tertib dalam lingkungan pendidikan. Ini mencakup merawat ruang kelas, perpustakaan, dan area sekolah lainnya agar tetap bersih dan terorganisir.

Resik

Resik di sekolah mengacu pada pengelolaan sumber daya pendidikan dengan efisien. Hal ini termasuk penggunaan dana pendidikan dengan bijak, penggunaan waktu pelajaran secara produktif, dan optimalisasi sumber daya pendidikan yang tersedia.

Rawat

Rawat dalam konteks pendidikan berarti merawat fasilitas, peralatan, dan buku pelajaran. Perawatan ini harus dilakukan secara berkala untuk memastikan semua sumber daya pendidikan tetap dalam kondisi baik dan dapat digunakan oleh siswa dan staf sekolah.

Rajin

Rajin di sekolah mencerminkan disiplin dan tekun dalam belajar dan mengajar. Siswa diharapkan bekerja keras, disiplin dalam mengikuti aturan sekolah, dan menghargai waktu belajar. Guru dan staf sekolah juga diharapkan bekerja dengan tekun dalam memberikan pendidikan berkualitas.

Ringkas

Ringkas dalam konteks pendidikan adalah berusaha untuk menyederhanakan proses, mengurangi birokrasi yang berlebihan, dan memfokuskan upaya pada hal-hal yang benar-benar memberikan nilai tambah bagi lingkungan sekolah.

Dengan menerapkan budaya kerja 5R di sekolah, sekolah dapat menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk pertumbuhan dan perkembangan siswa, meningkatkan efisiensi penggunaan sumber daya, dan menciptakan atmosfer yang positif di antara anggota sekolah. Budaya kerja ini membantu menciptakan pendidikan yang lebih baik dan berkelanjutan.

 

Menyusun pernyataan prakarsa perubahan dengan pendekatan ATAP

Dalam memperjelas gambar mental prakarsa perubahan yang ingin kita susun, kita akan belajar menggunakan sebuah alat bantu yang kita sebut A-T-A-P yang kepanjangannya adalah:

Prakarsa Perubahan untuk Mewujudkan Visi


A - Aset/Awal: kekuatan/aset/modal/potensi sekolah/murid/komunitas yang teridentifikasi dapat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran murid.

  • Memiliki murid, guru, managemen sekolah, kepsek, warga sekolah lainnya. Memiliki link dengan stake holder.

T - Tantangan: tantangan/keresahan yang perlu dilampaui demi mewujudkan harapan atau mencapai visi. Dalam menuliskan tantangan, kita dapat menangkap masalah atau keterbatasan yang dihadapi dalam sebuah pernyataan, lalu kita mengubahnya menjadi pernyataan tantangan.

  • Tantangannya adalah masih rendahnya penerapan 5R di sekolah.
  • Bangunan yang kurang terawat.

A - Aksi: kontribusi individu pendidik yang dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan harapan atau mencapai visi. Misalnya: “membantu anak untuk belajar/berlatih: membuat acuan (citation), membuat pesan yang efektif (captioning), mengkreasi narasi/makna dari ide-opini mereka sendiri”.

  • Melakukaan sosialisasi budaya 5R.
  • Membiasakan 5R dalam kelas.
  • Mengadakan evaluasi kelas

P - Pembelajaran: pembelajaran bermakna atau adab-kebiasaan yang diharapkan tumbuh dan melekat, serta dibawa murid hingga dewasa, merupakan turunan konkret dari Profil Pelajar Pancasila sesuai konteks (diolah dari kata/frasa yang ada di elemen/sub-elemen dimensinya).

  • Siswa menyadari pentingnya budaya 5R di dunia kerja.
  • Harapan yang ingin dicapai adalah membudayanya 5R dalam kegiatan sekolah dan dunia kerja.

 

Menyusun pernyataan prakarsa perubahan dengan pendekatan BAGJA

tugas Modul 1.3 Prakarsa Perubahan BAGJA

B-uat pertanyaan utama (Define)

● Pertanyaan utama dibuat untuk menentukan arah penyelidikan kekuatan/aset/potensi/peluang; mendefinisikan tujuan, memprovokasi atau menginisiasi perubahan (prakarsa). Biasanya hanya 1 atau 2 saja. Secara redaksional menyertakan dengan prakarsa perubahan yang telah ditulis.

● Tindakan yang diharapkan pada tahap ini dapat dilakukan untuk menggalang atau membangun tim perubahan, mendapatkan dukungan, serta konfirmasi tingkat prioritas (urgensi) dari prakarsa perubahan yang dibuat.

Pertanyaan

  • Mengapa kita harus menerapkan 5R?
  • Apa yang harus kita lakukan untuk menerapkan 5R?
Tindakan/Penyelidikan

  • Sosialisasi dan edukasi tentang 5R
  • Menggali pemahaman murid tentang 5R
  • Pemetaan awal budaya murid tentang 5R

A-mbil Pelajaran (Discover)

● Pertanyaan di tahap ini adalah pertanyaan-pertanyaan lanjutan untuk menemukenali kekuatan/aset/potensi/peluang lewat kegiatan penyelidikan; mengidentifikasi/mengapresiasi yang terbaik dari apa yang telah ada, menemukan "inti positif". Tiap pertanyaan dibuat dengan hati-hati dan bernada positif.

● Tindakan yang diharapkan pada tahap ini adalah apa saja yang dapat dilakukan untuk menggali fakta, memperoleh data, apakah lewat diskusi kelompok kecil/besar, survei/kuesioner, bagaimana melibatkan beragam dan berbagai pihak (multi unsur).

Pertanyaan

  • Siapakah yang sudah atau pernah melakukan penerapan 5R?
  • Bagaimana cara menerapkan 5R di kelas?
  • Kegiatan apa saja yang dilakukan untuk menerapkan 5R?
  • Situasi apa sajakah yang telah mendukung penerapan 5R?

Tindakan/Penyelidikan

  • Belajar dari sekolah yang sudah menerapkan budaya 5R.
  • Lomba kebersihaan kelas pada momen-momen tertentu
  • Jum’at bersih
  • Mengikuti lomba adiwiyata

G-ali Mimpi (Dream)

● Diharapkan, jawaban dari pertanyaan-pertanyaan pada tahap ini dapat digunakan untuk menyusun narasi kolektif bilamana prakarsa perubahan telah terwujud, membuat bayangan, dan gambaran masa depan yang membumi karena digali dari masa lalu yang positif.

● Tindakan dalam tahap ini dilakukan untuk membuka lebih banyak kesempatan menjawab pertanyaan yang telah dibuat dan berproses untuk memaknai hasil temuan, menggali mimpi bersama-sama, kapan, di mana, dan dengan siapa saja.

Pertanyaan

  • Seperti apa sekolah/kelas yang menerapkan 5R?
  • Apakah kebiasan-kebiasan baru yang terjadi?
  • Apa yang penting dilakukan untuk menerapkan 5R?
  • Bagaimana perasaan saya saat menerapkan 5R?

Tindakan/Penyelidikan

  • Menanyakan pendapat setiap anggota kelas tentang pendapat dan perasaan mereka
  • Membuat visualisasi rancangan bersama murid
  • Sosialisasi tentang 5R

J-abarkan Rencana (Design)

● Pertanyaan di tahap ini diharapkan dapat membantu mengidentifikasi tindakan konkret atau menjabarkan langkah-langkah yang diperlukan. Baik langkah kecil sederhana yang dapat dilakukan segera, atau langkah berani/terobosan yang akan memudahkan keseluruhan proses pencapaian.

● Tindakan yang diharapkan pada tahap ini dilakukan untuk membantu terciptanya organisasi yang ideal dalam pencapaian mimpi, mempertahankan proses perubahan positif, menetapkan kriteria kesuksesan pencapaian tahap demi tahap.

Pertanyaan

  • Apa langkah-langkah untuk menyiapkan kelas/sekolah yang menerapkan 5R?
  • Bagaimana pengaturan kelas /sekolah yang menerapkan 5R?
  • Apa hal pertama yang dapat dilakukan untuk mewujudkan kelas/sekolah menerapkan 5R?

Tindakan/Penyelidikan

  • Membuat inventaris sesuai dengan kebutuhan kelas/ruang
  • Membuat jadwal piket kebersihan kelas/ruang
  • Melakukan sidak kebersihan kelas/ruang dalam kurun waktu tertentu
  • Melakukan sosialisasi 5R
  • Membuat / mengatur denah tempat duduk

A-tur Eksekusi (Deliver)

● Pertanyaan pada tahap ini diharapkan dapat menentukan siapa yang akan berperan dalam pengambilan keputusan, memulai ‘budaya belajar yang apresiatif’ secara berkelanjutan; menyelaraskan interaksi setiap orang (unsur) terlibat (termasuk mengelola konflik/resiko), memonitor/ mengambil pembelajaran dari proses yang telah dilakukan.

● Tindakan di tahap ini dilakukan untuk mendesain pola komunikasi dan pengelolaan rutinitas (misal: protokol (SOP), budaya belajar (monitoring, evaluasi, refleksi).

Pertanyaan

  • Siapa saja yang akan dilibatkan dalam mewujudkan rencana ini?
  • Apa saja peran masingmasing murid?
  • Siapa yang bertanggung jawab memonitor agar kelas dapat tetap nyaman dan menyenangkan?
  • Berapa lama dan kapan kita akan mulai mewujudkannya?

Tindakan/Penyelidikan

  • Menyusun tim kerja dan deskripsi tugas setiap anggota, siapa saja yang bisa melakukan apa.
  • Menentukan jadwal dan tenggat untuk penyelesaian tugas.
  • Rubrik penilaian penerapan 5R untuk kelas/ruang yang dinilai

Posting Komentar