Teori Ilusi Kontrol dalam Pendidikan, Dr. William Glasser

Daftar Isi

Teori Dr. William Glasser: Ilusi Kontrol dalam Pendidikan

Dalam dunia pendidikan, salah satu hal yang seringkali menjadi fokus perdebatan adalah masalah kontrol. Guru-guru berusaha untuk mengendalikan perilaku murid-murid mereka dengan berbagai cara, tetapi apakah mereka benar-benar memahami apa yang terjadi di balik layar? 

Dr. William Glasser, seorang psikiater dan pendidik, telah meruntuhkan beberapa ilusi yang melingkupi makna sebenarnya dari kontrol dalam teori yang dikenal sebagai Choice Theory. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi pandangan yang menarik ini dan meluruskan beberapa miskonsepsi umum dalam dunia pendidikan.

Teori Ilusi Kontrol dalam Pendidikan

1. Ilusi Guru Mengontrol Murid

Salah satu ilusi yang sering terjadi adalah anggapan bahwa guru memiliki kendali penuh atas murid-muridnya. Namun, menurut Choice Theory, kita tidak dapat memaksa murid untuk melakukan sesuatu jika mereka sendiri memilih untuk tidak melakukannya. Meskipun tampaknya guru sedang mengendalikan perilaku murid, sebenarnya hal itu terjadi karena murid memberikan izin kepada guru untuk mengendalikannya. Dalam konteks ini, kontrol guru sebenarnya menjadi kebutuhan dasar yang dipilih oleh murid. Teori Kontrol menyatakan bahwa setiap perilaku memiliki tujuan, bahkan perilaku yang tidak diinginkan.

2. Ilusi Penguatan Positif yang Selalu Efektif

Seringkali, kita menganggap bahwa penguatan positif atau bujukan adalah cara yang efektif untuk mengendalikan perilaku murid. Namun, menurut Choice Theory, segala upaya untuk mempengaruhi murid agar mengulangi perilaku tertentu juga merupakan bentuk kontrol. Dalam jangka waktu tertentu, murid akan menyadari hal ini dan mungkin mencoba menolak bujukan kita. Atau, mereka bahkan bisa menjadi tergantung pada pendapat guru untuk mengejar perilaku tertentu. Ini menunjukkan bahwa penguatan positif bukanlah solusi ajaib yang selalu berhasil.

3. Ilusi Kritik dan Rasa Bersalah Memperkuat Karakter

Pendekatan kritik dan upaya untuk membuat seseorang merasa bersalah juga sering digunakan dalam upaya mengontrol perilaku murid. Namun, dalam Choice Theory, penggunaan kritik dan rasa bersalah dianggap merugikan. Hal ini dapat mengarah pada pembentukan identitas gagal pada murid, di mana mereka belajar merasa buruk tentang diri mereka sendiri dan mengembangkan dialog diri yang negatif. Terkadang, guru bahkan mungkin tidak sadar bahwa mereka sedang melakukan perilaku ini, karena pesan negatif seringkali disampaikan dengan "suara halus."

teori ilusi kontrol

4. Ilusi Hak Orang Dewasa untuk Memaksa

Banyak orang dewasa merasa bahwa mereka memiliki hak untuk memaksa murid-murid untuk melakukan hal-hal tertentu demi kemajuan mereka. Namun, dalam Choice Theory, perilaku memaksa dianggap tidak efektif dalam jangka panjang dan dapat menghasilkan hubungan yang penuh permusuhan. Dr. Glasser menekankan pentingnya memahami bahwa pemaksaan tidak selalu menghasilkan hasil yang diinginkan dalam pendidikan.

Yang dapat kita simpulkan adalah dalam dunia pendidikan yang penuh tekanan, penting bagi guru dan pendidik untuk memahami konsep sebenarnya tentang kontrol. Dr. William Glasser telah mengajarkan kita bahwa kontrol sebenarnya adalah tentang pilihan. Murid-murid memiliki peran aktif dalam mengizinkan diri mereka untuk dikontrol, dan pendekatan yang memahami dan menghormati pilihan mereka dapat menghasilkan hubungan yang lebih positif dan produktif dalam kelas. Dengan meluruskan beberapa ilusi umum ini, kita dapat memandu pendidikan menuju pendekatan yang lebih efektif dan bermakna bagi murid-murid kita.

Posting Komentar