Refleksi Diri Latihan Coaching

Daftar Isi

Refleksi Diri Latihan Coaching

Nama CGP: Cahyo Padmasana P., S.Pd.T.
Anda tentunya sudah memahami konsep coaching dalam konteks pendidikan, komunikasi yang memberdayakan sebagai keterampilan dasar coaching, Percakapan coaching dengan alur TIRTA dan supervisi akademik yang menggunakan paradigma berpikir coaching baik melalui pembelajaran mandiri dan diskusi. Sekarang saatnya Anda berkolaborasi dengan rekan calon guru penggerak lainnya untuk membentuk  komunitas praktisi secara daring.

Pada sesi latihan ini, Anda akan bekerjasama dengan satu CGP lainnya untuk berlatih percakapan coaching dengan alur TIRTA dengan ketentuan sebagai berikut:

  1. Secara bergantian, sepasang CGP akan berlatih percakapan coaching dengan model TIRTA baik sebagai coach maupun sebagai coachee. Pada sesi 1, CGP X akan menjadi coach bagi CGP Y. Berikutnya, CGP Y akan menjadi coach bagi CGP X.
  2. Topik atau hal yang akan dijadikan bahan percakapan coaching bisa merupakan situasi sehari-hari baik sebagai seorang guru maupun pribadi. Bahkan, bisa merupakan topik yang sangat sederhana.
  3. Pastikan langkah-langkah dalam percakapan coaching alur TIRTA dalam berlatih percakapan coaching dipraktikkan dengan baik.
  4. Setelah bergantian berlatih mempraktikkan percakapan coaching, setiap CGP akan memberikan refleksinya masing-masing dengan format refleksi yang disediakan.

Sesi Latihan Coaching 

Refleksi Diri Latihan Coaching
Sesi latihan coaching

Refleksi Diri

Tuliskan Hasil Refleksi Anda:

Apa yang sudah berjalan dengan baik selama percakapan?

Komunikasi percakapan saat coaching sudah berjalan dengan baik. Coachee cukup terbuka untuk melakukan diskusi yang sedang berlangsung. Menyampaikan permasalahan yang ada di salah satu kelas yang diampu oleh coachee. Saya dapat menerima penyampaian dari coachee terkait permasalahan yang sedang dihadapinya. 

Apa yang masih perlu diperbaiki/ditingkatkan?

Saya masih perlu pemahaman yang mendalam pada bidang permasalahan yang sedang didiskusikan. Saya juga perlu merumuskan pertanyaan berbobot yang mampu mendorong coachee untuk bisa berpikir kritis.  

Apa yang Bapak/Ibu lakukan untuk tetap dalam kondisi presence (kehadiran penuh) sebelum dan saat melakukan coaching?

Melakukan diskusi dalam kondisi mindfullness, dan dengan penuh rasa ingin tahu akan permasalahan yang sedang didiskusikan. Selain itu juga saya berusaha untuk dapat memberikan masukan dan inspirasi kepada coachee. Saya juga juga tetap openmind terhadap pendapat yang disampaikan oleh coachee.  

Apa yang akan Bapak/Ibu lakukan untuk memperbaiki/meningkatkannya?

Selalu openmind dengan pemikiran orang lain. Mau mendengarkan dengan baik. Berupaya untuk memperluas wawasan dengan selalu menerima dan menyaring informasi yang ada di sekitar kita. Berupaya berfikir kritis pada situasi yang sering kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Tuliskan Umpan Balik dari Coachee Anda:

Pertanyaan untuk coachee: Apa yang Anda rasakan pada saat dicoaching?
Saya merasa sangat senang dan antusias dalam proses coaching bersama Pak Cahyo. Banyak hal yang tadinya saya belum terfikir, namun pada saat coaching berlangsung, saya mendapatkan ide-ide baik dalam pemecahan masalah yang saya hadapi. Saya merasa didengarkan dengan baik, coach memotivasi saya dalam hal yang saya akan lakukan. Coach juga turut melakukan pendampingan dalam proses yang saya jalani.

Posting Komentar