Cara Membaca Multimeter Analog

Table of Contents

Cara Membaca Multimeter Analog

Pada artikel sebelumnya sudah dibahas mengenai cara menggunakan multimeter untuk mengukur hambatan, tegangan, dan arus listrik. Pada kesempatan kali ini kita akan mempelajari cara membaca hasil pengukuran multimeter (analog).

Berbeda dengan multimeter digital yang akan langsung menampilkan hasil pengukuran besaran listrik, pada multimeter analog, kita harus membaca hasil pengukuran multimeter secara manual. Pembacaan multimeter analog perlu dipahami dengan baik, agar tidak salah dalam membaca hasil pengukuran listrik yang sudah kita lakukan.

Membaca Hasil Pengukuran Multimeter

Jika pada multimeter digital, hasil pengukuran akan bisa dilihat langsung pada layar displaynya. Pada multimeter analog, kita harus membaca penunjukan jarum multimeter pada skala dengan benar. Kita juga harus memperhatikan seletor batas ukur, dan batas skala yang kita gunakan.

Batas Ukur Multimeter

Batas ukur kita singkat dengan BU, merupakan nilai batasan maksimal yang dapat diukur oleh multimeter. Kita harus memilih batas ukur sesuai dengan besaran listrik yang akan diukur. Selain itu, kita tidak boleh memilih batas ukur yang lebih kecil dari besaran listrik yang akan diukur. Contoh: jika kita akan mengukur tegangan ACV 220V, maka kita harus memilih batas ukur yang lebih besar dari 220V, yaitu 250ACV atau 1000ACV.

Batas Skala Multimeter

Batas skala kita singkat dengan BS, merupakan angka skala terbesar pada baris skala. Skala ditunjukkan dengan deretan angka pada layar multimeter.

Jarum Penunjuk

Jarum Penunjuk kita singkat dengan JP, merupakan nilai yang ditunjukkan oleh jarum multimeter. Pembcacaan jarum multimeter harus teliti, perhatikan angka dan garis skala dengan teliti.

Membaca Multimeter untuk Mengukur Tegangan Listrik DC/AC

Ketiga istilah diatas BU, BS dan JP, bisa diingat-ingat atau dihafalkan agar lebih mudah dalam menghitung hasil pengukuran multimeter analog. Untuk menghitung hasil pengukuran tegangan listrik AC/DC dan arus listrik, dapat menggunakan rumus berikut ini:

Hasil Pengukuran = (BU/BS) x JP

Contoh:

Sebuah baterai tertera nilai 9V. Dilakukan pengukuran baterai dengan memilih batas ukur (BU) 10V. mendapatkan hasil pengukuran seperti gambar di bawah.

Membaca Multimeter untuk Mengukur Tegangan DC/AC
Pengukuran tegangan DC


Dengan menggunakan rumus (BU/BS) x JP, maka diperoleh perhitungan:

= (BU/BS) x JP

= (10/10) x 9,2

= 1 x 9,2

= 9,2 V

 

Jika batas skala yang ingin kita gunakan BS = 50, maka perhitungannya:

= (BU/BS) x JP

= (10/50) x 46

= 1/5 x 46

= 9,2 V


Membaca Multimeter untuk Mengukur Resitansi (Tahanan)

Membaca hasil pengukuran resistansi lebih mudah dibandingkan dengan pengukuran tegangan maupun arus. Rumus yang dipergunakan yaitu:

R = JP x Pengali

Contoh:

Perhatikan gambar berikut. Pada pengukuran resistansi sebuah resistor, menunjukkan hasil seperti gambar di bawah ini.

Membaca Multimeter untuk Mengukur Resitansi
Pengukuran Resitansi (ohm)

R = JP x Pengali

= 24 x 10

= 240 𝞨

Gimana? Mudah bukan… 

Untuk memperlancar dalam pembacaan hasil pengukuran multimeter analog, silahkan hitung nilai besaran listrik dari gambar dibawah ini. Semoga bermanfaat…

1. Membaca Pengukuran Resistansi dengan Multimeter

Hitunglah hasil pengukuran hambatan pada setiap gambar berikut ini:


2. Membaca Pengukuran Tegangan DC dengan Multimeter

Hitunglah hasil pengukuran tegangan DC pada setiap gambar berikut ini:

3. Membaca Pengukuran Tegangan AC dengan Multimeter

Hitunglah hasil pengukuran tegangan AC pada setiap gambar berikut ini:

4. Membaca Pengukuran Arus DC dengan Multimeter

Hitunglah hasil pengukuran arus DC pada setiap gambar berikut ini:



1 komentar

Berkomentar dengan sopan.
Comment Author Avatar
30 Oktober 2025 pukul 10.06 Delete
https://www.dinginaja.com/2025/10/cara-menggunakan-multimeter-untuk.html