Colokan Listrik Panas dan Meleleh (6 Penyebab dan Cara Mengatasinya)
Colokan Listrik Panas dan Meleleh
Colokan listrik atau steker panas, meleleh, gosong atau
bahkan terbakar sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Banyak faktor yang
dapat menyebabkan colokan listrik panas dan meleleh. Penyebabnya dapat karena
kesalahan pemasangan, atau kualitas bahan komponen tersebut.
Colokan listrik atau steker ini memudahkan kita untuk menghubungkan peralatan listrik ke sumber listrik. Ada beberapa kebiasaan yang bisa memicu kerusakan atau menyebabkan colokan listrik meleleh sehingga membahayakan diri sendiri serta orang lain. dan juga dapat menyebabkan konsleting atau kebakaran akibat listrik.
Berikut ini kan kita bahas beberapa penyebab colokan listrik panas, meleleh, gosong atau terbakar.
Sebab-sebab colokan listrik panas, meleleh atau gosong dan cara mengatasinya.
1. Pemasangan kabel steker tidak kencang
Pada umumnya di Indonesia, kabel yang masuk ke steker terdiri
dari kabel fase dan netral. Ada juga pada beberapa peralatan listrik yang
menggunakan tiga macam kabel pada stekernya; fase, netral, dan ground.
Pemasangan kabel pada baut terminal steker harus benar-benar kencang dan kuat. Jika pemasangannya kendur, maka dapat menyebabkan arcing. Arcing dapat diartikan percikan listrik yang timbul karena sambungan yang tidak kokoh.
Semakin besar daya listrik yang mengalir, maka semakin tinggi panas yang dihasilkan. Akibatnya, colokan
listrik panas dan menyebabkan steker/ colokan listrik gosong atau meleleh.
Cara mengatasi steker tidak kencang tidak lain dengan cara mengencangkan
terminal steker dengan baik.
- Pasang kabel colokan steker dengan kencang ke stop kontak
- Jika menggunakan kabel serabut, pastikan serat kabel terpasang dengan kencang
2. Pemasangan kabel Stop kontak tidak kencang
Selain pemasangan kabel steker colokan listrik, pastikan
juga kabel stop kontak terpasang dengan kuat dan tidak longgar. Kabel stop
kontak harus terpasang dengan kencang pada terminal stop kontak. Cara
mengatasinya dengan mengencangkan kabel pada stop kontak dengan benar. Kabel yang
digunakan untuk stop kontak sebaiknya kabel tunggal atau pejal.
3. Plat Stop Kontak longgar
Selain terminal, di dalam stop kontak juga terdapat plat penjepit
yang terbuat dari logam. Biasanya terbuat dari bahan besi plat atau plat
tembaga. Kondisi plat yang kendor mengakibatkan stop kontak tidak dapat
menjepit steker colokan listrik dengan kencang. Hal ini menyebabkan kontak
diantaranya menjadi panas, dan dapat menyebabkan stop kontak atau steker
menjadi panas, gosong dan meleleh.
- Sering colok-cabut steker colokan listrik
- Stop kontak dipakai untuk banyak steker
- Stop kontak dipakai untuk peralatan yang bergerak (setrika, gerinda, dll)
- Kualitas bahan stop kontak yang jelek
Cara mengatasi stop kontak longgar
1.
Hindari colok-cabut steker colokan listrik pada
stop kontak. Bila perlu gunakan stop kontak yang dilengkapi sakelar, agar anda
cukup menekan sakelar saja untuk memutus arus listrik.
2.
Hindari penggunakan satu stop kontak untuk beberapa
beban peralatan listrik. Beban yang berlebih juga dapat menyebabkan kabel
listrik menjadi panas akibat kelebihan beban.
3.
Untuk beban peralatan listrik yang bergerak
seperti setrika atau gerinda, sunakan kabel steker yang cukup panjang. Dengan
kabel yang panjang, maka pergerakan peralatan listri tidak berpengaruh pada
kedudukan steker colokan listrik pada stop kontak. Jika kabel pendek, akan
menyebabkan steker goyang atau tertarik-tarik.
4.
Pilihlah stop kontak yang berkualitas baik.
Investasikan uang anda untuk membeli stop kontak yang berkualitas demi keamanan
keluarga dan rumah anda.
4. Stop Kontak Over-load (kelebihan beban)
Over-load atau beban berlebih menyebabkan arus yang mengalir
pada stop kontak menjadi lebih besar. Arus yang besar menyebabkan penghantar
kabel menjadi panas. Panas menyebabkan stop kontak meleleh karena melebihi dari
daya maksimal yang dapat dibebankan pada stop kontak.
Pada stop kontak tertulis KHA (Kemampuan Hantar Arus).
Misalnya tertulis KHA stop kontak 16A, berarti kemampuan stop kontak maksimal
sebesar 16 Ampere. Jika digunakan untuk banyak beban peralatan listrik dan
melebihi batas KHA, maka stop kontak dapat menjadi panas, gosong, meleleh,
bahkan dapat terbakar.
5. Kabel tidak standar
Kabel yang digunakan baik untuk steker maupun stop kontah
harus memenuhi standar. Baik dari ukuran kabel maupun kualitas kabel.
Ukuran kabel terkait dengan diameter penampang inti kabel,
dan KHA kabel. Sedangkan kualitas kabel terkait dengan kualitas penghantar
tembaga, dan juga kualitas isolasi kabel.
Kabel dengan diameter kecil akan lebih mudah panas jika
dialiri arus listrik. Jika isolator kabel buruk, maka kabel akan dapat meleleh
atau terbakar.
Gunakanlah kabel yang memenuhi standar. Pilih merk produk kabel yang berkualitas. Jangan gunakan kabel yang abal-abal walaupun harganya murah.
6. Arus (Ampere) peralatan listrik naik
Arus listrik pada peralatan listrik dapat naik atau turun. Biasanya terkait dengan beban peralatan listrik. Jika beban peralatn listrik naik, maka arus juga akan meningkat dan menyebankan panas pada kabel listrik.
Panas yang berlebih atau overheating dapat menyebabkan colokan listrik panas dan meleleh.
Itulah tadi beberapa penyebab colokan listrik panas, gosong,
meleleh atau terbakar. Semoga bermanfaat. Terimakasih.
Posting Komentar