Pengaruh Listrik Terhadap Tubuh Manusia

Daftar Isi

Pengaruh Listrik Terhadap Tubuh Manusia

Arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dapat menghasilkan kerugian energi listrik akibat adanya hambatan pada penghantar tersebut. Besar kecilnya hambatan pada penghantar tergantung pada bahan penghantarnya. Kerugian energi akibat hamabtan pada suatu penghantar (misal: kabel), akan diubah ke dalam bentuk energi panas. Maka jika kita perhatikan dan rasakan pada isolator sebuah kabel yang terhubung ke suatu beban listrik akan terasa hangat.

Pengaruh Listrik Terhadap Tubuh Manusia


Efek Listrik pada Tubuh Manusia

Arus listrik dapat menyebabkan timbulnya panas. Begitu juga jika mengalir pada tubuh manusia, maka dapat menimbulkan panas pada jaringan tubuh manusia. Jika sengatan arus yang mengalir cukup besar, secara fisiologi, jaringan tubuh manusia akan terbakar. Listrik juga memiliki kemampuan untuk membakar jaringan dibawah kulit tubuh manusia, dan bahkan membakar organ dalam manusia.

Efek lain yang membahayakan dari sengatan arus listrik adalah kerusakan jaringan syaraf tubuh. Sel-sel syaraf dalam tubuh atau “neuron” berfungsi untuk memproses dan menghubungkan sinyal bagi pengaturan fungsi tubuh. Otak, sumsum tulang belakang, dan organ sensorik-motorik pada tubuh manusia saling terhubung dan berfungsi untuk melakukan penginderaan. Melakukan gerak, merespon, berpikir, dan mengingat.

Jika sengatan arus listrik mengenai jaringan syaraf, maka dapat menimbulkan gangguan pada organ-organ syaraf tersebut.


Faktor Fisis pada Tubuh Manusia

  • Tubuh manusia memiliki pengarus fisis terhadap arus listrik. Berikut ini beberapa definisi istilah terkait hubungan listrik terhadap tubuh manusia.
  • Impedansi internal tubuh (Z1), merupakan impedansi antara dua elektroda yang terhubung pada dua bagian tubuh manusia.
  • Impedansi kulit (Zp), merupakan impedansi antara elektroda pada kulit dan jaringan konduktif di bawahnya.
  • Impedansi total tubuh manusia (ZT), merupakan penjumlahan secara vector dari impedansi internal tubuh dan impedansi kulit.
  • Tahanan awal tubuh manusia (Ri), merupakan besar tahanan yang membatasi nilai puncak arus listrik pada saat terjadi tegangan sentuh.
  • Ambang batas kesadaran, merupakan besarnya nilai arus yang dapat menyebabkan sensasi pada seseorang yang tersengat listrik.
  • Ambang batas ‘Let-go’, merupakan besar nilai maksimum arus listrik dimana seseorang yang memegang elektroda dapat melepaskannya.
  • Ambang batas fibrilasi ventrikel, merupakan nilai minimum yang menyebabkan pengaruh fibrilasi ventrikel
  • Faktor jantung, faktor jantung terkait dengan kekuatan medan listrik di jantung yang diberikan ketika arus listrik mengalir dari tangan kiri ke kaki. Kerapatan arus di jantung sebanding dengan kekuatan medan listrik.

 

Penyebab Utama Sengatan Arus Listrik

Berikut ini adalah beberapa penyebab utama sengatan listrik:

  • Operasional peralatan yang tidak sesuai (31%)
  • Kurangnya kesadaran akan bahaya (30%)
  • Prosedur aplikasi yang tidak lengkap (15%)
  • Pelatihan teknis yang kurang (12%)
  • Keadaan material (12%)
  • Kondisi tanah (11%)

Sebanyak 75% sengatan arus listrik terjadi dari kontak tidak langsung, dan 20% sebagiannya terjadi akibat kontak secara langsung.

 

Luka Akibat Sengatan Listrik

  • Data statistic menunjukkan data akibat sengatan listrik:
  • 1/3 luka ada di banyak tempat
  • Mata dan tangan merupakan organ yang paling terdampak
  • 60% luka adalah luka bakar (luka luar)
  • 6% luka bersifat internal (dalam tubuh)

Kecelakaan yang terkait dengan konsleting listrik dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan. Kecelakaan akibat listrik sering terjadi pada berbagai jenis pekerjaan. Misalnya, pada pekerjaan konstruksi, pekerjaan umum, aktivitas layanan, industri makanan, dan sebagainya.


Elektrokusi dan Sengatan Arus Listrik

Elektrokusi adalah kondisi dimana arus listrik dapat menyebabkan kematian pada manusia. Saat tubuh manusia tersengat listrik, maka ada kemungkinan menyebabkan luka serius atau luka yang tidak serius. Tingkat keseriusan cedera akibat arus listrik sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:

  • Besarnya intensitas arus listrik yang mengalir
  • Sumber listrik (tegangan, daya) dan lingkungan (isolasi atau konduktif)
  • Lamanya aliran arus listrik ke tubuh
  • Luas permukaan kontak
  • Kondisi fisik manusia yang tersengat listrik


Pengaruh Arus Listrik pada Tubuh Manusia

Pengaruh arus listrik pada tubuh manusia dapat terjadi dalam dua bentuk:

  • efek termal - terjadinya luka bakar (dapat terjadi jika arus yang mengalir sebesar 10mA dan jika kontak terjadi dalam beberapa menit)
  • efek Tetanizing - terjadinya kontraksi otot atau kejang, ketika arus melewati tubuh manusia.

Untuk menghitung besarnya arus listrik yang melewati tubuh manusia ada banyak parameter yang perlu diperhatikan. Salah satunya impedansi tubuh manusia. Untuk menyederhanakan perhitungan diambil nilai rata-rata impedansi tubuh manusia 1000 ohm.

Salah satu sifat fisiologis dari tersengat listrik arus bolak balik (AC) adalah kematian. Kemungkinan terjadinya kematian dapat disebabkan oleh beberapa hal; berhentinya pusat pernapasan di otak, fibrilasi ventrikel, dan kelumpuhan jantung.

Berikut ini adalah tabel yang menunjukkan efek arus listrik pada tubuh manusia. Pada tabel ditunjukkan rantang arus listrik dan pengaruhnya pada tubuh.


Pengaruh Listrik AC


Posting Komentar